Wafaq / Simbol 1030, Bagi anda yang
dawam atau sekadar suka menghadiri majelis ta'lim yang dibimbing para
Habaib (keturunan Rasul SAW) maka pastinya pernah melihat
lambang-lambang seperti ini:
Sesuai aliran Ahlussunnah wal jama’ah, Ruqyyat (logo) dengan huruff-huruf
arab diperbolehkan selama
tidak digunakan sebagai tempat meminta dan berlindung atau menduakan
Allah SWT. Hal ini tertera dalam tafsir Imam Qurtubi juz 10 hal. 316-317
dan kitab Faidhulqadir Juz 3 hal. 192 yang intinya semata-mata
mengambil keberkahan dari ayat suci, ulama, atau yang lainnya.
Lambang-lambang tersebut seringkali bagi
mereka yang fanatik, dijadikan hiasan atau kebanggaan tersendiri dengan
menempelkan, menuliskan, dan membeli stiker berlogo tersebut, meskipun
tidak mengetahui makna dn lambang apakah ini. Fenomena tersebut lazim
bagi masyarakat Indonesia karena mohon maaf, mungkin malas atau memang
tidak mau tahu yang penting kelihatan keren dan alim. Terlepas dari hal
itu, jika memang kita memiliki keyakinan yang kuat maka memang akan
lambang tersebut akan memberikan manfaat, minimal keberkahan atas apa
yang terkandung didalamnya.
Darokah Yaa Ahlal Madinah, Yaa Tarim Wa Ahlaha Logo dengan Huruf ‘ح’
ditengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya
bertuliskan “Darakah Ya Ahlal Madinah”, di bawahnya bertuliskan “Ya
Tarim Wa Ahlaha”, di samping kanannya bertuliskan lafzhul jalalah yang
berbunyi يا فتاح”Ya Fattah” dan di samping kirinya يا رزاق “Ya Rozzaaq”. Di atas huruf ‘ha’ bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf ‘ha’ bertuliskan angka 110.
Adalah ism yang merupakan tabarruk
(mengambil keberkahan) dan tawasul (salam) kepada Al Imam Habib Abdullah
bin Alwi Al Haddad, seorang wali yang sangat masyhur, cucu Rasulullah
SAW dari Sayyidina Husain bin Al Imam Amirul Mu’minin Ali bin Abu
Thalib, suami Sayyidah Fatimah Az Zahra binti Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau juga merupakan penyusun Ratib Al Haddad dan Wirdullatif yang
sangat sering dibaca oleh muslimin. Beliau juga telah menulis banyak
karangan diantaranya Risalatul Muawanah dan Nashoihud Diniyah.
Almarhum Habib Munzir (majelis
Rasulullah) pernah menjelaskan bahwa tawasul pada sohibul Madinah
ditukukan kepada Rasulullah SAW. Sementara kalimat “Yaa Tarim wa ahlaha”
merujuk pada salam kepada lebih dari 10 ribu Wali yang dimakamkan di
zanbal, Fureidh, dan Bakdar dimana di daerah tersebut juga terdapat
makam Syd. Abu Bakar Asshiddiq r.a. Angka 110 melambangkan marga Ibn
Syeikh Abubakar bin Salim. Angka 1030 melambangkan marga Al Habsyi.
Sesuai aliran Ahlussunnah wal jama’ah, Ruqyyat (logo) dengan huruff-huruf
Pemikiran logisnya, secara rasional logo
tersebut digunakan sebagai pengingat dan salam kepada para ulama yang
telah berperan sebagai perantara ajaran Allah dimana memiliki derajat
yang tinggi dimata Allah SWT dan memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi agama.
Sehingga diharapkan ketika kita melihat
lambang tersebut maka kita akan mengingat kepada Rasul SAW dan para Wali
Allah terdahulu dimana mengingat kepada alim ulama dan perantara Allah
SWT itu dianjurkan sebagaimana termuat dalam Surat Al-Madinah ayat 35.
Tak beda halnya dengan sebah kalimat persuasif untuk mengingat kepada
Rasul dan Ulama, logo lebih bersifat sederhana dan singkat karena dengan
gambar, sebagaian besar orang lebih mudah mengingatnya.
Perlu ditekankan bahwa dengan ingat gambar, kita dipermudah mengingat maknanya (dibandingkan menjabarkan makna dengan kalimat sepanjang artikel ini). Bukan sekadar mengingat gambar atau lambang yang ada dan dijadikan jimat untuk berlindung.
Wallahua’lam
Perlu ditekankan bahwa dengan ingat gambar, kita dipermudah mengingat maknanya (dibandingkan menjabarkan makna dengan kalimat sepanjang artikel ini). Bukan sekadar mengingat gambar atau lambang yang ada dan dijadikan jimat untuk berlindung.
Wallahua’lam
Sumber: Habib Husin Ali Muhdar
Komentar:
0 comments: