Kita
disunahkan membaca doa berbuka puasa. Tentu saja doa ini berlaku bagi mereka
yang berbuka puasa, dan do'a orang yang berbuka puasa tidak akan di tolak oleh Allah seperti dalam hadist nabi yang berbunyi
Lantaran isi doanya menyatakan bahwa yang berdoa itu memang
berpuasa. Doa berbuka puasa ini memang dianjurkan mengingat hampir semua
aktivitas digantungkan pada doa.
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ
وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرَ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah
: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika ia berbuka, dan doa orang yang
dizalimi.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dengan lafaz dari
at-Tirmidzi)
Demikian
disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna’
اللّهُمَّ
لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ
الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Tuhanku,
hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan
kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya
Allah pahala sudah tetap.
Wahai
Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi
petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku
rezeki, lalu aku membatalkannya.
Doa
ini ditutup dengan permohonan ampun. Penutup doa ini menjadi menarik karena
kemungkinan banyak pelanggaran yang semestinya tidak dilakukan orang berpuasa.
Pelanggaran-pelanggaran itu memang tidak membatalkan tetapi bisa saja merusak
pahala puasa.
Kita
bisa jadi hanya berpuasa secara formal, namun kehilangan semangat puasa. Contoh
pelanggaran yang mungkin ialah kurang syukur, kurang sabar, atau merasa diri
perlu dihormati karena puasanya, atau merasa diri lebih tinggi di hadapan Allah
karena puasa. Wallahu A’lam.
Komentar:
0 comments: