fikih fikih wanita fikih islam ilmu fikih fikih nikah fikih zakat fiqih sunnah fikih sunnah buku fikih buku fiqih islam ilmu tentang islam tentang fiqih fikih sunah fikih siyasah fikih shalat ptk fikih fikih wanita islam syariat dalam islam buku fiqih sunnah syariah islam adalah buku tentang fiqih ilmu syariah islam islam syariat islam ilmu fikih ilmi kajian islam kajian islam mp3 download kajian islam artikel kajian islam pusat kajian islam kajian islam online kajian islam salaf info kajian islam video kajian islam kajian islam salafi youtube kajian islam islam online materi kajian islam mp3 kajian islam video ceramah islam kajian agama islam situs kajian islam ceramah terbaru download radio rodja download video islam tema kajian islam download mp3 islam kumpulan kajian islam kajian islam.net streaming rodja kajian ilmu islam dalam islam islam on line kajian hukum islam makalah kajian islam kajian ilmiah islam syariat islam adalah radio rodja streaming indonesia www.kajian islam.com kajian islam kontemporer video agama islam ceramah online info islam terbaru kajian fiqih islam kajian islam terbaru kajian filsafat islam pengajian agama streaming radio islam kajian tauhid islam radio rodja 756am kajian islam aswaja kumpulan ceramah terbaru apa itu syariat islam radio streaming islam download video kajian islam kajian tasawuf islam ceramah terbaru 2014 kajian islam hari ini islamonline indonesia pusat kajian radio streaming rodja download tausiyah islam tentang radio rodja video tentang agama islam tentang syariat islam syariah islam adalah kumpulan khitobah ustadz abdullah zaen video download video kajian radio ceramah islam download video tentang islam info terbaru islam rodja 756am download gratis ceramah agama seputar islam terkini download fiqih islam islam syariat youtube video islam ceramah agama online Ilmu Faroid


Sebab-sebab  hak waris :

Ada 3 hal yang menjadi sebab munculnya hak waris menurut yang disepakati oleh para Ulama’, yaitu :

1.      Hubungan Nasab, bentuk hubungan ini ada tiga  :
     a.       Ushuul, yaitu jamak dari ashl yang artinya Bapak dan Ibu, berikut yang diatas mereka, yaitu Kakek, Buyut dan seterusnya ( dari jalur laki-laki ), kakek dari ibu tidak termasuk di dalamnya
     b.       Furuu’, yaitu jamak dari far’, ialah Putra dan Putri dan yang dibawah mereka, seperti Cucu dan seterusnya ( yang dari jalur laki-laki ). Putra dari anak perempuan tidak termasuk di dalamnya
     c.       Hawaasyi, yaitu setiap yang punya hubungan nasab peranakan dari mayit, dari fihak bapaknya, atau setiap furuu’ dari ushuul mayit. Mereka termasuk saudara dan saudari mayit, anak-anak mereka, paman, bibi dan anak-anak mereka. serta setiap nasab kebawah

2.      Hubungan Pernikahan, yaitu hubungan pernikahan yang sah, meskipun belum terjadi hubungan suami istri

3.      Hubungan Walaa, yaitu kepemilikan hak waris yang penyebabnya adalah karena seseorang telah memerdekakan budaknya

Hal-hal yang menghalangi hak waris  :

Hal yang bisa menghalangi seseorang mendapatkan haknya sebagai pewaris adalah sebagai berikut:

1.       Budak, Seseorang yang berstatus sebagai budak, tidak mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun dari saudaranya, demikian juga sebaliknya, sebab segala sesuatu yang dimiliki seorang budak secara langsung menjadi milik tuannya

2.       Pembunuhan, seorang yang membunuh fihak yang akan mewariskan, tidak berhak mendapatkan warisan, Rasulullah saw bersabda :

ليس  للقاتل  من  الميراث  شيء



Artinya : “ Tidak ada hak waris sedikitpun bagi si pembunuh “ ( HR. Nasai dan Daru Quthni )

3.       Perbedaan Agama, Seorang Muslim tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi oleh non Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah saw :

لا  يرث  المسلم  الكافر  و لا يرث  الكافر  المسلم

Artinya : “ Orang Muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim “ ( HR. Jama’ah kecuali Nasai )

Rukun dan Syarat sahnya pewarisan :

Rukun waris  :

1.      Pewaris, yaitu orang yang meninggal dunia atau yang diangap telah meninggal dunia

2.      Ahli waris, yaitu yang berhak untuk menerima harta peninggalan mayit

3.      Harta warisan, yaitu segala jenis benda atau kepemilikan yang ditinggalkan mayit

Syarat-syarat pewarisan :

1.      Meninggalnya seseorang, baik secara hakiki maupun secara hukum

2.      Adanya ahli waris yang hidup secara hakiki pada waktu pewaris meninggal dunia

3.      Tidak adanya halangan yang menghalangi pewarisan

Penggolongan Ahli Waris :

A.    Ahli waris dari golongan laki-laki :
Orang yang berhak mendapatkan warisan dari kaum laki-laki ada lima belas  :
1.      Anak laki-laki
2.      Cucu laki-laki ( dari anak laki-laki ) dan seterusnya kebawah
3.      Bapak
4.      Kakek ( dari fihak bapak ) dan seterusnya ke atas ( dari fihak laki-laki
      saja )
5.      Saudara kandung laki-laki
6.      Saudara laki-laki seayah
7.      Saudara laki-laki seibu
8.      Anak laki-laki dari saudara kandung laki-laki dan seterusnya kebawah
9.      Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
10.  Paman ( saudara kandung bapak )
11.  Paman ( saudara bapak seayah )
12.  Anak laki-laki  dari paman ( saudara kandung ayah )
13.  Anak laki-laki paman  ( saudara bapak seayah )
14.  Suami
15.  Laki-laki pemerdeka budak



B.     Ahli waris dari golongan wanita :
Adapun ahli waris dari kaum wanita ada sepuluh :
1.      Anak perempuan
2.      Ibu
3.      Anak perempuan ( dari keturunan anak laki-laki )
4.      Nenek ( ibu dari ibu )
5.      Nenek ( ibu dari bapak )
6.      Saudara kandung perempuan
7.      Saudara perempuan seayah
8.      Saudara perempuan seibu
9.      Istri
10.  Perempuan pemerdeka budak

 Pembagian warisan menurut Al-Qur’an :

Jumlah bagian yang telah ditentukan Al-Qur’an ada enam macam  :
1.      Separuh  ( ½  )
2.      Seperempat  ( ¼  )
3.      Seperdelapan  ( 1/8  )
4.      Dua pertiga   ( 2/3  )
5.      Sepertiga  ( 1/3  )
6.      Seperenam  (  1/6  )

Baca : 




Axact

Dalwa Dakwah

Dalwa Dakwah adalah situs yang dikelola oleh Santri Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah Bangil - Pasuruan. Dalwa Dakwah berusaha menyebarkan dakwah Islamiyyah Ahlu Sunah wal Jama'ah di jagad maya. .

Komentar:

0 comments: