Di tengah perjalanan Rasulullah saw dari Makkah
menuju Baitul Maqdis, tiba-tiba jibril mengintruksikan kepada buraq untuk
berhenti di suatu tempat dan mempersilahkan Rasulullah saw turun untuk
bersembahyang.
Setelah itu Jibril menerangkan bahwa tempat ini nantinya akan
menjadi tujuan hijrah-mu, inilah kota yang akan dikenal dengan sebuatan
Madinah. Nabipun tidak terlalu banyak bertanya. Jibril selaku penunjuk jalan
mengisyaratkan bahwa perjalanan akan segera dilanjutkan, dan rasulullah saw
dipersilahkan untuk naik kembali ke tempat semual.
Beberapa saat kemudian, jibril kembali
memberhentikan perjalanan. Dia menunjukkan bahwa tempat inilah yang disebut
dengan kota madian. Kota bersejarah bagi nabi Musa a.s. Kembali Jibril
menganjurkan Rasulullah saw untuk melakukan sembahyang di tempat tersebut.
Setelah itu perjalanan kembali dilanjutkan.
Setelah sampai di sebuah gunung buraqpun kembali
berhenti dan Jibri menerangkan bahwa gunung ini adalah satu-satunya gunung yang
terpilih sebagai tempat dimana Allah berbicara langsung dengan nabi Musa as.
Maka segeralah Nabi Muhammad saw mendirikan shalat di sana.
Pemberhentian keempat kalinya terjadi di Betlehem
(baitullahmi) tempat kelahiran Nabi Isa as. Seperti ketiga tempat lainnya
Rasulullah saw pun dianjurkan Jibril untuk bersembahyang di sana. Tidak
diterangkan dengan lengkap berapa raka’at Rasulullah saw mendirikan shalat
dalam keempat pemberhentian tersebut.
Tetapi momentum ini menunjukkan kepada
umatnya betapa pentingnya napaktilas dan berziarah ke tempet-tempat bersejarah.
Karena sejarah mengandung satu pelajaran yang tidak bisa diajarkan oleh yang
lain.
Dan terakhir Rasulullah saw berhenti di Baitul
Maqdis, di sana Rasulullah saw melaksanakan jama’ah bersama para nabi, para
rasul dan juga para malaikat. Mengenai proses jama’ah ini akan diterangkan
dalam tulisan lanjutan.
Komentar:
0 comments: