ADA
yang mengatakan bahwasanya diam itu merupakan emas. Lha kenapa ya? Ternyata
diam itu memberikan banyak kebaikan lho. Tapi, diam di sini bukan berarti tidak
melakukan apa pun atau bahkan tidak berbicara. Melainkan, diam di sini lebih
memilih untuk tidak banyak berbicara hal-hal yang memang seharusnya tidak untuk
dibicarakan.
Akibat perbuatan diamnya itu seorang cendekiawan mengatakan bahwa
diam itu mengandung 7.000 kebaikan, dan kesemuanya itu dirangkum dalam tujuh kalimat
yang masing-masing kalimat terdapat seribu kebaikan. Ketujuh kalimat itu
adalah:
Akibat perbuatan diamnya itu seorang cendekiawan mengatakan bahwa
diam itu mengandung 7.000 kebaikan, dan kesemuanya itu dirangkum dalam tujuh kalimat
yang masing-masing kalimat terdapat seribu kebaikan. Ketujuh kalimat itu
adalah:
1. Diam itu merupakan ibadah yang tanpa susah payah.
2. Diam itu merupakan perhiasan yang tanpa emas permata.
3. Diam itu merupakan kewibawaan yang tanpa kekuasaan.
4. Diam itu merupakan benteng yang tanpa pagar.
5. Diam itu merupakan kekayaan yang tanpa merendahkan orang lain.
6. Diam itu merupakan istirahat bagi malaikat pencatat amal.
7. Diam itu merupakan penutup aib.
2. Diam itu merupakan perhiasan yang tanpa emas permata.
3. Diam itu merupakan kewibawaan yang tanpa kekuasaan.
4. Diam itu merupakan benteng yang tanpa pagar.
5. Diam itu merupakan kekayaan yang tanpa merendahkan orang lain.
6. Diam itu merupakan istirahat bagi malaikat pencatat amal.
7. Diam itu merupakan penutup aib.
Ada yang mengatakan pula bahwa diam itu merupakan hiasan bagi
orang yang pandai, dan merupakan tirai bagi orang yang bodoh.
Nah, ternyata sungguh besar kebaikan yang akan diperoleh bagi
orang yang diam. Yang senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan atau pun
perkataan-perkataan yang tidak seharusnya dilakukan atau diucapkan. Dengan
begitu, memang benarlah kebaikan itu akan menimpa dirinya, tapi khusus bagi
orang-orang yang diam untuk membentengi dirinya, bukan diam karena rasa malu
yang berlebihan.
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi
Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha
Putra Semarang
Komentar:
0 comments: