Dalam dinamika iptek yang semakin pesat, banyak ayat-ayat
al-Quran dimasukkan ke dalam flashdisk. Maka dari itu saya mohon bapak pengasuh
bahtsul masail untuk menjawab pertanyaan dibawah ini:
Pertanyaan :
1. Bagaimana hukumnya
bila memegang flashdisk yang berisi ayat-ayat al-Quran, dalam keadaan tidak
mempunyai wudlu? Mohon dijelaskan beserta dalil nashnya!
2. Seumpama flashdisk tersebut dilayarkan ke dalam monitor
computer, apakah boleh memegang tanpa wudlu ke monitor tersebut? Kalau boleh,
apakah ada dasarnya dari kitab/sunnah? Kalau tidak boleh, apa ada dasarnya dari
kitab/sunnah?
3. Bagaimana terhadap
pandangan Islam tentang ayat-ayat al-Quran yang ada di dalam flashdisk itu?
4. Apakah boleh saya
letakkan ke dalam kantong celana seperti flashdisk yang lainnya?
Jawaban:
1. Jika ayat-ayat
al-Quran yang direkam dalam flashdisk tersebut dapat dikatakan tulisan, maka
hukumnya haram; apabila tidak dapat dikatagorikan tulisan, maka hukumnya tidak
haram, berdasarkan keterangan dari kitab Nihayatuz Zain halaman 32 sebagai
berikut:
وَرَابِعُهَا مَسُّ المُصْحَفِ وَلَو بِحَائِلٍ ثَخِيْنٍ حَيْثُ عُدَّ
مَاسًّا لَهُ عُرْفًا, وَالمُرَادُ بِالمُصْحَفِ كُلُّ مَا كُتِبَ فِيْهِ شَيْءٌ مِنَ
القُرْآنِ بِقَصْدِ الدِّرَاسَةِ كَلَوحٍ أو عَمُودٍ, او جِدَارٍ كُتِبَ عَلَيْهِ شَيْءٌ
مِنَ القُرْآنِ لِلدِّرَاسَةِ فَيَحْرُمُ مَعَ الحَدَثِ حِيْنَئِذٍ.
Yang keempat dari hal-hal yang diharamkan sebab hadast kecil
adalah menyentuh mushaf meskipun dengan lapis yang tebal, sekira orang yang
menyentuh dengan lapis tersebut dihitung sebagai orang yang menyentuh mushaf
menurut adat kebiasaan. Yang dimaksud dengan mushaf adalah segala sesuatu yang
padanya ditulis sesuatu dari al-Quran dengan maksud untuk belajar, seperti batu
tulis atau tiang atau tembok yang ditulisi sesuatu dari al-Quran untuk tujuan
belajar, maka haram menyentuh beserta hadast pada waktu itu.
2. Tidak boleh, sebab
layar monitor dari komputer tersebut sudah bertuliskan ayat-ayat al-Quran,
sehingga seluruh monitor tersebut hukumnya menjadi mushaf.
Dasar pengambilan
Kitab Nihayatuz Zain halaman 32, sebagai berikut:
فَيَحْرُمُ مَسُّهُ مَعَ الحَدَثِ حِينَئِذٍ سَوَاءٌ فِى ذَلِكَ القَدَرِ
المَشْغُولٌ بِالنُّقُوشِ وَغَيْرِهِ كَالهَامِشِ, وَمَا بِيْنَ السُّطُورِ وَيَحْرُمُ
ايْضًا مَسُّ جِلْدِهِ المُتَّصِلِ بِهِ.
Maka haram menyentuh mushaf beserta hadast pada waktu itu, baik
dalam ukuran tersebut adalah bagian yang penuh dengan tulisan atau lainnya,
seperti pinggirnya, dan apa yang ada diantara baris-baris tulisan. Haram juga
menyentuh kulitnya yang bersambung dengan mushaf.
3. Agama Islam tetap
memandangnya sebagai firman Allah yang harus dihormati, dimuliakan dan
diagungkan.
4. Meletakkan flashdisk
al-Quran dalam kantong celana adalah memberi kesan menyamakan flashdisk
tersebut dengan flashdisk lainnya yang berisi permainan (game), sehingga
menunjukkan kurangnya penghormatan kepada al-Quran.
Dasar pengambilan
Kitab Qomiut Tughyan halaman 8 sebagai berikut:
وَالشُّعْبَةُ التَّاسِعَةَ عَشَرَ تَعْظِيْمُ القُرْآنِ وَاحتِرَامُهُ
... إلَى أنْ قَالَ: وَأنْ لاَ يَضَعَ فَوقَهُ شَيْئًا مِنَ الكُتُبِ حَتَّى يَكُونَ
أبَدًا عَالِيًا عَلَى سَائِرِ الكُتُبِ.
Cabang iman yang ke 19 adalah mengagungkan al-Quran dan
menghormatinya… sampai pada ucapan pengarang: … dan agar jangan meletakkan
sesuatu diatas mushaf al-Quran sesuatu dari kitab-kitab lainnya, sehingga
mushaf al-Quran itu selamanya berada diatas seluruh kitab-kitab.
Komentar:
0 comments: