PERTANYAAN :
Bagaimana hukumnya seorang laki-laki memakai cincin perak dan
bagaimana jika cincin tesebut dicampur dan kadar campurannya lebih banyak dari
peraknya?
JAWABAN :
ويسن التختم بالفضة للرجل ولو غير ذي
منصب للاتباع، وإنما يسن له حيث كان دون مثقال لخبر أبي داود أنه صلى الله عليه
وسلم قال لمن وجده لابس خاتم حديد"مالي أرى عليك حلية أهل النار فطرحه وقال
من أي شيء أتخذه قال من فضة ولا تبلغه مثقالا" ولبسه في الخنصر اليمنى أو
اليسرى أفضل للاتباع وكونه في اليمنى أفضل إذ حديث لبسه فيها أصح.
بشرى الكريم جزء 2 صحيفة 14
"Disunnahkan bagi orang laki-laki
memakai cincin yang terbuat dari perak dgn sarat tidak sampai satu mitsqol dan
tidak dicampur dgn emas yg kadarnya lebih banyak dari peraknya. Dan yg paling
baik cincinnya dipakai di jari kelingking kanan atau kiri. " [ Busyrol karim juz 2 hal 14-15 ].
Zihad Hilmy
ولا اكره للرجل لبس اللؤلؤ إلا للادب
وأنه من زى النساء لا للتحريم ولا أكره لبس ياقوت ولا زبرجد إلا من جهة السرف أو
الخيلاء
“Saya tidak memakruhkan bagi laki-laki yang
memakai mutiara, kecuali karena adab saja sebab itu merupakan hiasan wanita,
tidak menunjukkan haram. Dan saya tidak memakruhkan memakai yaqut dan permata,
kecuali jika berlebihan dan sombong.” (Al
Umm, 1/254. Darul Fikr)
Dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, dia berkata:
أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ خَاتَمٌ مِنْ شَبَهٍ فَقَالَ لَهُ
مَا لِي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ الْأَصْنَامِ فَطَرَحَهُ ثُمَّ جَاءَ وَعَلَيْهِ
خَاتَمٌ مِنْ حَدِيدٍ فَقَالَ مَا لِي أَرَى عَلَيْكَ حِلْيَةَ أَهْلِ النَّارِ
فَطَرَحَهُ
“Sesungguhnya ada seorang laki-laki datang
kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan cincin terbuat dari kuningan.
Lalu Beliau bersabda kepadanya: “Kenapa saya mencium darimu aroma berhala?”
lalu dia membuangnya. Kemudian datang kepadanya yang memakai cincin dari besi,
lalu Beliau bersabda kepadanya: “Kenapa saya melihatmu memakai perhiasan
penduduk neraka?” lalu dia membuangnya. (HR.
Abu Daud No. 4223. An Nasa’i No. 5159, lafaz ini milik Abu Daud).
Sementara dalam lafaz Imam At Tirmidzi, ada redaksi tambahan :
ثم أتاه وعليه خاتم من ذهب فقال مالي
أرى عليك حلية أهل الجنة
Kemudian datang kepadanya seseorang yang memakai cincin dari emas.
Lalu Beliau bersabda: “Kenapa saya melihat padamu perhiasan
penduduk surga?” (HR. At Tirmidzi No. 1785, katanya: gharib).
Hadits ini sering dijadikan dalil keharaman memakai cincin buat
laki-laki baik dari kuningan, besi, perak, dan emas. Tetapi, semua riwayat ini
dhaif. (Lihat Adabuz Zifaf Hal. 128. Al Misykah No. 4396. Shahih wa Dhaif Sunan
Abi Daud No. 4223. Shahih wa Dhaif Sunan An Nasa’i No. 5159).
Kedhaifan ini lantaran dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Muslim
Abu Thayyibah As Sulami Al Mawarzi. Abu Hatim Ar Razi mengatakan: haditsnya
ditulis tetapi dia tidak bisa dijadikan hujjah. (Al Jarh wa Ta’dil, 5/165/671.
Darul Kutub Al Mishriyah).
Imam Ibnu Hibban mengatakan: dia melakukan kesalahan dan
berselisih. (Imam Abu Thayyib Syamsul Haq Al Azhim Abadi, ‘Aunul Ma’bud,
11/191. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Maka dalam masalah ini, ketiadaan dalil pengharaman, merupakan
dalil bagi kebolehan. Kita mesti kembali kepada bara’atul ashliyah (kembali
kepada hukum asal) yakni bolehnya memakai cincin selain emas, baik itu besi,
kuningan, dan perak, atau logam lainnya walau berharga tinggi.
Komentar:
0 comments: