Biasanya, segala macam laku
rutinitas dikerjakan tanpa pikir panjang. Misalkan mandi, makan, minum,
bersepatu, memakai baju membuka laptop, ketik sms dan lain sebagainya.
Rutinitas itu seolah menutupi subtansi pekerjaan itu sendiri.
Hampir-hampir
orang tidak sadar untuk apa ia minum, padahal dia tidak terlalu haus. Bahkan
bisa jadi seseorang minum begitu saja tanpa berpikir bagaimana jikalau
tenggorokan ini mengalami kemacetan, tidak mau menelan air. Begitu pula dengan
bersepatu, asalkan kaki masuk kemudian jalan. Jarang sekali orang berpikir
bagaimana nasib kaki jika di dalam sepatu ada kalajengking? Begitulah segalanya
terjadi berulang kali dalam kehidupan ini seperti layaknya mesin pabrikan.
Belum
lagi jika rutinitas itu adalah berbelanja yang telah menjadi kelatahan,
sehingga begitu seringnya seseorang tidak pernah berpikir panjang untuk apa ia
membeli A atau B. Asalkan ia suka, barang itu harus dibelinya. Walaupun ia
telah memiliki.
Demikian
itu seharusnya tidaklah boleh terjadi berlarut-larut. Bagi seorang muslim yang
sadar dan beriman kepada Allah swt, hendaknya hati selalu ingat kepada-Nya
dalam berbagai tindak-laku keseharian. Karena hidup ini hanya bergantung
kepada-Nya. Bukankah jika Dia berkehendak, bisa saja udara di dunia ini
dikosongkan untuk beberapa menit saja. Bayangkan apa yang terjadi dengan nasib
manusia?
Untuk
itulah Rasulullah saw menghimabu umatnya untuk memulai segala sesuatu dengan
bacaan bismillah. Karena sesungguhynya hal itu dapat menyadarkan manusia dari
tindakan rutinitasnya dan kembali berpikir dengan penuh kesadaran.
كل أمر ذي بال لا يُبدأ فيه ببسم الله
الرحمن الرحيم فهو أقطع
"Setiap
perkara baik yang tidak didahului dengan bismillahirrahmanirrahim, perkara itu
terpotong (percuma atau tidak dianggap ibadah)"
Dari
keterangan Rasulullah saw di atas, maka secara otomatis bacaan bismillah dapat
menggeser posisi tindakan rutinitas menjadi sebuah laku ibadah yang penuh
makna. Sebagaimana kita menjalankan berbagai syariatnya.
Bahkan
tidak hanya itu saja, jiakalau kita mau mendalami beberapa hadits lain bisa
jadi laku rutinitas yang telah bergeser menjadi laku ibadah karena didahului
dengan bismillah berubah menjadi sumber kebajikan dan kebijakan.
مامن عبد يقول بسم الله الرحمن الرحيم
إلا أمر الله تعالى الكرام الكاتبين أن يكتبوا فى ديوانه أربعمائة حسنة
"Tidaklah
seorang yang membaca bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah akan utus kepadanya
seorang (malaikat pencatat) menuliskan 400 kebaikan untuknya"
Jikalau
sudah demikian, maka apa yang keluar dari seorang yang membaca bismillah tidak
lain hanyalah berbagai kebaikan yang sekaligus menganulir berbagai tindak
keburukan.
Bahkan
dalam salah satu haditsnya dengan tegas Rasulullah saw berkata
مامن عبد يقول بسم الله الرحمن الرحيم
إلا ذاب الشيطان كما يذوب الرصاص على النار
"Tidaklah
seorang hamba membaca bismillahirrahmanirrahim kecuali ia akan mematri
setan-setan seperti halnya tenol yang terpatri oleh soldir"
Itulah
beberapa alasan pentingnya mengucap bismillah. Sebagaimana Rasulullah saw
menggambarkan posisi bismillah dalam rentetan keistimewaan yang lain,
Rasulullah saw berkata :
“Allah menghiasi langit dengn bintang-gemintang,
menghiasi malaikat dengan jibril, menghiasi surga dengan bidadari, menghiasi
para nabi dengan Muhammad saw, menghiasi hari dengan Jum’at, menghiasi malam
dengan laylatul qadar, menghiasi bulan dengan Ramadhan, menghiasi masjid dengan
ka’bah, menghisi mushaf dengan al-Qur’an, dan menghiasi al-qur’an dengan
bismillah”.
Komentar:
0 comments: